RUU di Filipina Legalkan Perceraian | Tembak Ikan | Tembak Ikan Online
[ 24-02-2018 ]

RUU di Filipina Legalkan Perceraian | Tembak Ikan | Tembak Ikan Online


Tembak Ikan Online - Sekitar 2 ribu warga Katolik Filipina hari ini tengah melakukan aksi demo di Manila untuk memprotes upaya dilegalisasinya perceraian.

Aksi demo tersebut digelar di sebuah taman yang diorganisir oleh sekelompok gereja Katolik yang dikhawatirkan akan kemungkinan diloloskannya Rancangan Undang-Undang (RUU) perceraian, yang tengah diperjuangkan oleh para sekutu Presiden Filipina yakni Rodrigo Duterte di Kongresm, seperti  yang di liput oleh Tembak Ikan.

Dalam aksinya itu sekelompok gereja juga mengecam perang melawan narkoba yang telah menewaskan ribuan orang ,  diperintahkan oleh Presiden Rodrigo Duterte.

Para pengikut Gereja Katolik di Filipina tersebut mencakup sekitar 80 persen penduduk negara itu. Gereja Katolik tersebut sangat berpengaruh karena telah menjadikan Filipina sebagai satu-satunya negara di dunia,  di mana perceraian adalah ilegal. Aborsi dan pernikahan sesama jenis juga dilarang di negara itu, seperti yang di kutip oleh tim Tembak Ikan Online.

"Yesus Kristus Tuhan mengangkat sebuah pernikahan dengan martabat yang sakral . Jangan biarkan Konferensi press membuang kemenangan ini dengan Rancangan undang-undang perceraian," demikian yang disampaikan oleh komisi uskup Katolik Filipina dalam surat pastoral yang dibacakan dalam aksi demo tersebut, seperti dilansir Tembak Ikan pada hari sabtu.

"Apa yang telah dipersatukan Tuhan, tidak ada manusia yang harus berpisah dan katakan tidak untuk perceraian," demikian yang disampaikan.

Presiden Filipina yakni Rodrigo Duterte secara pribadi belum pernah mengungkapkan sikapnya atas RUU perceraian tersebut. Namun dia tengah aktif menyerang Gereja Katolik sejak mulai menjabat pada pertengahan 2016 lalu, dengan menuduh para pastor telah melakukan kekerasan seks dan kemunafikan, seperti yang di tulis di laman Tembak Ikan Online.

Pastor Broderick Pabillo adalah  salah satu pemimpin pada aksi demo di Manila tersebut, ia mengatakan bahwa penolakan gereja atas perceraian dan kecamannya terhadap perang narkoba yang digaungkan Duterte, berasal dari sikap "pro-kehidupan" atas kedua isu tersebut.

"Semua itu melibatkan kehidupan,  pengambilan nyawa bahkan perceraian Itu melibatkan keluarga yang merupakan pusat kehidupan," ujarnya kepada tim Tembak Ikan.