"Tidak Masalah Normalisasi Kali Ciliwung, Namanya Juga Bukan Tanah Kami..." | Tembak Ikan Online | Tembak Ikan
[ 12-02-2018 ]

"Tidak Masalah Normalisasi Kali Ciliwung, Namanya Juga Bukan Tanah Kami..." | Tembak Ikan Online | Tembak Ikan

Tembak Ikan Online - Warga Kelurahan Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan, yang tinggal di sekitar bantaran Kali Ciliwung menyambut baik rencana normalisasi yang akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Mereka menyadari bahwa tanah yang saat ini mereka gunakan untuk mendirikan rumah bukanlah miliknya. Oleh karena itu, mereka bersedia agar rumahnya ditertibkan serta direlokasi ke rumah susun.

"Ini kan memang tanah hak Ciliwung. Tidak masalah normalisasi, namanya juga bukan tanah kami," ujar warga RT 008 RW 001 Pengadegan, Tarminah (63 tahun), saat berbincang dengan Tembak Ikan di sekitar rumahnya, pada Senin 12 Februari 2018.

Warga lainnya, Martiana (61 tahun), mengamini ucapan Tarminah. Dia juga mengaku tidak memiliki sertifikat kepemilikan tanah serta bersedia untuk dipindahkan ke rumah susun.

Lagipula, Martiana menyebut bahwa lokasi rusun yang jadi tempat relokasi tidak jauh dari tempat tinggalnya saat ini serta harga sewa rusun itu tidak mahal.

Namun, Martiana khawatir hanya 1 kepala keluarga (KK) yang boleh tinggal di rusun itu nantinya. Selama ini, kata dia, ada lebih dari 1 KK yang tinggal di 1 rumah.

"Mau aja saya direlokasi, daripada banjir terus kan repot juga. Namun sekarang kan 1 rumah ada 3 KK. Khawatirnya yang dapat nanti cuma 1 KK saja. Kasihan kalau ngontrak kan mahal juga," kata Martiana kepada Tembak Ikan Online.

Abdul Rusid (39 tahun) juga tidak mempermasalahkan rencana normalisasi serta relokasi tersebut. Asalkan, warga yang saat ini memiliki sertifikat kepemilikan tanah akan mendapatkan ganti rugi yang sesuai.

Selain itu, dia juga meminta agar rencana normalisasi juga disosialisasikan jauh-jauh hari. Dengan begitu, warga dapat bersiap-siap untuk pindahan.

Permintaan lainnya yakni pemerintah harus menyosialisasikan kategori warga-warga yang dapat menghuni rusun.

"Harus sesuai jumlah ganti ruginya. Juga kualifikasi yang nempatin rusun bagimana, kan belum ada sosialisasi. Jauh-jauh hari atau bulan sosialisasinya biar warga enggak kaget. Kan biasanya program begini enggak lama tuh sosialisasinya," ucap Rusid kepada Tembak Ikan.

Lurah Pengadegan Muhammad Mursid menyampaikan bahwa saat ini ada sekitar 250 KK yang tinggal di bantaran kali. Mereka saat ini menempati 78 peta bidang tanah yang harus dibebaskan untuk proyek normalisasi.

Pemprov DKI Jakarta saat ini sedang membangun Rusun Pengadegan untuk tempat relokasi. Rusun yang saat ini berlokasi di seberang kantor kelurahan Pengadegan tersebut rencana selesai dibangun Maret mendatang.

Menurut Mursid kepada Tembak Ikan Online, warga yang saat ini tinggal di bantaran kali setuju dengan proyek normalisasi Ciliwung karena mereka sudah sering terdampak banjir.

"Tanggapan dari warga sangat positif ya, asal dapat pindah ke rusun. Mereka itu sudah berpuluh-puluh tahun tinggal di pinggir kali. Mereka setahu saya ingin sekali lepas dari banjir," kata Mursid kepada Tembak Ikan.