Usain Bolt Jadi Atlet Terbaik IAAF | Casino Online | Judi Casino Online
[ 12-12-2016 ]

Usain Bolt Jadi Atlet Terbaik IAAF | Casino Online | Judi Casino Online

Judi Casino Online- Pelari putra asal Jamaika, Usain Bolt, dinobatkan sebagai atlet putra terbaik versi Federasi Atletik Internasional (IAAF) untuk keenam kalinya.

Dalam acara yang digelar di Gedung Sporting Monte Carlo, Monako, Jumat (2/12/2016), Bolt terpilih karena kembali meraih medali emas di nomor 100 meter, nomor 200 meter, dan nomor estafet 4 x 100 meter pada Olimpiade Rio 2016.

"Saya merasa hidup ketika berjalan ke stadion dan mendengar suara gemuruh," ujar Bolt dalam pidatonya di Sporting Monte Carlo, seperti dilansir situs resmi IAAF.

Meskipin usianya sudah menginjak 30 tahun, Bolt bertekad mengejar rekor baru tahun depan.

"Salah satu alasan utama saya untuk terus berkarier di tahun berikutnya adalah para penggemar. Mereka tak pernah ingin saya pensiun," katanya. di catat  Judi Casino Online

Sementara itu, gelar atlet putri terbaik berhasil diraih Almaz Ayana. Pada Olimpiade 2016, pelari jarak jauh Etiopia ini berhasil memecahkan rekor dunia di nomor lari 10.000 meter dengan torehan 29 menit 17,45 detik.

Hasil itu membuat Ayana meraih medali emas Olimpiade 2016 dan dia menambah koleksi medali dengan meraih perunggu di nomor lari 5.000 meter.

"Saya tidak punya kata-kata untuk menjelaskan perasaan ini. Saya sangat bersemangat," kata wanita 25 tahun itu.

Ayana menjadi wanita Etiopia ketiga yang pernah meraih penghargaan ini. Sebelumnya, dua pelari jarak jauh Negeri Tanah Ibu ini pernah mendapat penghargaan serupa yakni Genzebe Dibaba pada 2015 dan Meseret Defar pada 2007. Judi Casino Online

Bolt sudah sepantasnya gembira karena berhasil meraih kembali penghargaan atlet putra terbaik versi IAAF. Namun, Jamaika yang melakukan penolakan terhadap reformasi IAAF dalam beberapa hal membuat kesenangan Bolt tak utuh.

Secara garis besar, reformasi IAAF adalah mengubah komposisi jabatan eselon tinggi IAAF agar didominasi wanita, membatasi periode masa jabatan untuk presiden dan anggota dewan IAAF, dan membangun unit integritas untuk menangani kasus doping atlet internasional. Casino Online

Program reformasi itu diumumkan oleh Presiden IAAF Sebastian Coe, di Sporting Monte Carlo. Tetapi, Coe tak dapat mengerjakan program reformasinya sebelum mendapat restu dari seluruh pemilik suara (federasi atletik seluruh dunia) yang hadir. Casino Online

Dari 192 federasi yang hadir, sepuluh di antaranya menolak reformasi tersebut. Yang membuat Bolt kaget, Asosiasi Atletik Jamaika (JAAA) adalah salah satunya. Casino Online

"Saya merasa itu adalah sikap yang konyol sekaligus lucu karena menolak IAAF yang sedang mencoba untuk mengambil langkah besar agar olahraga atletik lebih baik," kata Bolt.

Apalagi, dia melanjutkan, negaranya kerap menyumbang atlet-atlet kelas dunia di bidang atletik.

"Kami (orang Jamaika) telah mengikuti olahraga atletik dengan sangat baik. Lalu mengapa kami tidak ikut ke arah yang benar?" tuturnya.

Konon, penolakan itu dilakukan karena banyaknya atlet atletik Jamaika yang menggunakan doping.